Salah satu peserta APE sedang memperagakan alat edukatifnya. (Foto: Selfi/SQ)
SQPers – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al – Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo adakan lomba guru dan siswa tingkat Taman Kanak – Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) Se – kabupaten Wonosobo, bertempat di ruang kuliah BQ 303 sampai 307 gedung FITK lantai 3, Sabtu (10/8).
Lomba bertema “Kreatif dan Imajinatif” diselenggarakan guna memeriahkan Hari Lahir (Harlah) Prodi PIAUD ke – 5 tepat di tanggal 10 Agustus.
Ketua panitia Yanni mengatakan, perlombaan dilakukan selain untuk memeriahkan harlah juga bertujuan untuk tumbuhkan jiwa kreatifitas kepada para siswa dan pengetahuan bagi para guru serta mahasiswa.
“Selain untuk (ikut berpartisipasi pada harlah ke – 5, red) juga untuk menumbuhkan rasa – rasa jiwa kreatifitas terhadap para anak bangsa terutama untuk anak TK dan RA serta untuk guru dan umum (mahasiswa, red) untuk lebih menumbuhkan inteligensinya (pengetahuannya, red).” katanya disela – sela acara lomba.
Yanni menambahkan, perlombaan ini juga sebagai ajang pertunjukkan bakat dan sebagai bentuk aplikasi ilmu para mahasiswa PIAUD yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan.
Acara dikategorikan menjadi 3 jenis perlombaan, yaitu; Mewarnai, Mendongeng dan Alat Peraga Edukasi (APE). Untuk peserta jenis perlombaan mendongeng dan APE diikuti sebanyak 7 peserta dari umum dan 6 kelompok peseta untuk APE. Sedangkan peserta dari lomba mewarnai diikuti dari siswa tingkat TK dan RA se – Wonosobo sebanyak 140 siswa. “Kalau jumlah peserta yang mewarnai, kita (dari panitia, red) memberikan kuota 100 peserta. Tetapi ketika di hari H – nya peserta malah membludak menjadi 140 peserta yang terdiri dari TK/RA seluruh Wonosobo,” kata Yanni. Sadat Aulia salah satu peserta lomba APE dan sekaligus guru di RA Al – Majid Selomerto mengungkapkan, acara perlombaan ini sangat bermanfaat baik bagi guru terutama pada anak didik dengan coba untuk tanamkan pengalaman dan latih kemandirian bagi mereka. “Mulai dari kegiatan awal perlombaan ini kami (para guru) semangat mengikuti karena juga ingin mengasah kreatifitas. Dan kita juga mengirimkan 14 anak didik untuk perlombaan mewarnai, menang atau tidak urusan nanti karena yang terpenting bagi kita adalah mencoba untuk menanamkan moment yang tidak bisa dilupakan anak dan memberikan pengalaman dan melatih kemandirian bagi mereka (anak didik), seperti pernah mengikuti lomba. Pokoknya kegiatan ini sangat bermanfaat sekali,” ungkap yang juga mahasiswi semester akhir PIAUD ini. Sementara itu Sadat menyayangkan, untuk pelaksanaan Technical Meeting (TM) dirasa sangat mendadak, yaitu baru dilaksanakan satu hari sebelum acara, akibatnya dari peserta kurang dalam persiapan. “Sedikit menyayangkan saja kemarin untuk TM tidak jauh hari sebelum hari H. H – 1 baru ada TM. Kita kan belum ada temanya seperti apa, juknisnya – pun belum sampai ke kita, persiapan belum ada,” tambah juara kedua lomba APE ini.
Acara dikategorikan menjadi 3 jenis perlombaan, yaitu; Mewarnai, Mendongeng dan Alat Peraga Edukasi (APE). Untuk peserta jenis perlombaan mendongeng dan APE diikuti sebanyak 7 peserta dari umum dan 6 kelompok peseta untuk APE. Sedangkan peserta dari lomba mewarnai diikuti dari siswa tingkat TK dan RA se – Wonosobo sebanyak 140 siswa. “Kalau jumlah peserta yang mewarnai, kita (dari panitia, red) memberikan kuota 100 peserta. Tetapi ketika di hari H – nya peserta malah membludak menjadi 140 peserta yang terdiri dari TK/RA seluruh Wonosobo,” kata Yanni. Sadat Aulia salah satu peserta lomba APE dan sekaligus guru di RA Al – Majid Selomerto mengungkapkan, acara perlombaan ini sangat bermanfaat baik bagi guru terutama pada anak didik dengan coba untuk tanamkan pengalaman dan latih kemandirian bagi mereka. “Mulai dari kegiatan awal perlombaan ini kami (para guru) semangat mengikuti karena juga ingin mengasah kreatifitas. Dan kita juga mengirimkan 14 anak didik untuk perlombaan mewarnai, menang atau tidak urusan nanti karena yang terpenting bagi kita adalah mencoba untuk menanamkan moment yang tidak bisa dilupakan anak dan memberikan pengalaman dan melatih kemandirian bagi mereka (anak didik), seperti pernah mengikuti lomba. Pokoknya kegiatan ini sangat bermanfaat sekali,” ungkap yang juga mahasiswi semester akhir PIAUD ini. Sementara itu Sadat menyayangkan, untuk pelaksanaan Technical Meeting (TM) dirasa sangat mendadak, yaitu baru dilaksanakan satu hari sebelum acara, akibatnya dari peserta kurang dalam persiapan. “Sedikit menyayangkan saja kemarin untuk TM tidak jauh hari sebelum hari H. H – 1 baru ada TM. Kita kan belum ada temanya seperti apa, juknisnya – pun belum sampai ke kita, persiapan belum ada,” tambah juara kedua lomba APE ini. Sadat berharap, untuk kepanitiaan di acara berikutnya para mahasiswa supaya lebih bisa profesional lagi dalam mempersiapkan segala sesuatunya.
Reporter: Selfi Fitriani dan Dariatun Fauziah, Jurnalis LPM SQ Penulis: Habibulloh Malik, Pimred LPM SQ 2018-2019