Penyampaian materi oleh Kapolres Wonosobo AKBP Fannky Sugiharto di acara Workshop Kepemimpinan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Unsiq di gedung Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) lantai 2, Jum’at (28/2). (Foto: Dewi/SQ)
SQPers – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains Al-Qur’an adakan Workshop Kepemimpinan bertempat di Fakultas Syariah dan Hukum lantai 2 Unsiq Wonosobo pada Jum’at – Sabtu, (28-29/2/2020).
Acara sedikitnya diikuti sebanyak 34 peserta perwakilan dari ketua dan sekertaris BEM Fakultas, Unit Kegiatan Khusus (UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Hadir sebagai pemateri diantaranya Kapolres Wonosobo AKBP Fannky Sugiharto mengisi tentang Teori Kepemimpinan, Aswaja Dalam Konteks Kepemimpinan oleh Nurul Mubin dosen Pascasarjana Unsiq, Konsep Hasta Brata Dalam Dunia Kepemimpinan oleh M. Yusuf Al Karim akademisi, Analisis Diri Oleh al-Farid Presma Unsiq tahun 2016-2017, dan terakhir materi tentang Legal Drafting (Ilmu untuk membentuk aturan) oleh Muhamad Ulil Albab.
Dalam kesempatan ini, Bapak Fannky Sugiharto dalam materinya menyampaikan tujuh model kepemimpinan termasuk hubungan kepemimpinan dengan kepribadian. Hal itu sangat penting karena seorang pemimpin harus bisa menjadi eksekutor pada suatu masalah yang dibutuhkan dalam kecepatan pengambilan keputusan.
“Menjadi baik dan benar penting dimiliki oleh seorang pemimpin karena mengambil keputusan harus bijak dan menyesuaikan situasi masing-masing. Ada saatnya seorang pemimpin harus otoriter, ada saatnya hanya menjadi partisipasi, atau bersikap demokrasi bahkan bisa membentuk tim khusus dalam mengambil keputusan,” jelasnya pada saat mengisi acara, Jum’at (28/2).
Workshop yang mengambil tema “Kepemimpinan dalam Perspektif Sosial Ahlu Sunnah Wal Jamaah” diharapkan dapat membekali mahasiswa yang tengah berposes di berbagai organisasi agar dapat memiliki ideologi kepemimpinan yang berhaluan Ahlu Sunnah Wal Jamaah.
“Unsiq adalah universitas yang berada di lingkungan pesantren dan di bawah lembaga NU. Maka dari itu dengan adanya workshop kepemimpinan ini bisa menjadi bekal bagi mahasiswa yang mengikuti agar memiliki jiwa kepemimpinan yang berideologi dan berciri khas Ahlu Sunnah Wal Jamaah pada setiap kegiatan yang diadakan nantinya,” ungkap Addin AlFath sebagai Presiden Mahasiswa Unsiq.
Workshop yang baru perdana diadakan oleh BEM U sangat penting agar mahasiswa memiliki pemahaman yang dilandasi oleh pemikiran atau ideologi yang jelas pada setiap gerakan dalam organisasi.
“Mahasiswa juga pasti berkaitan erat dengan organisasi dan keterampilan. Maka dari itu pentingnya kegiatan ini agar dapat melatih dan membimbing mahasiswa dalam memanajemen sebuah organisasi,” pungkas Nur Alfi Laila selaku ketua panitia acara ini di sela-sela acara.
Reporter : Fatmi, Vita, Dewi
Penulis : Fatmi, Jurnalis LPM SQ
Fotografer : Dewi, Fotografer LPM SQ