
SQPers – Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2020 Fakultas Komunikasi Sosial Politik (FKSP) Universitas Sains Al-Quran (Unsiq) adakan Talk Show kesehatan mental dan masa depan dengan judul “Tentang Perasaan, Masa Depan; Aku, Kamu, dan Kita” pada Sabtu, (08/01) di gedung FKSP lantai 3.
Berangkat dari learningoutcome yang harus dicapai pada salah satu mata kuliah semester tiga, yaitu Teknik Wawancara dan Reportase. Sehingga menghasilkan event yang luar biasa, membantu para kaum muda dalam menghadapi masalah mentalhealth atau kesehatan mental mereka.

“Sebenarnya acara talkshow ini kan acara UAS mata kuliah Teknik Wawancara dan Reportase. Capaian pembelajaran mata kuliah ini, saya match kan dengan masalah yang dihadapi mahasiswa tentang media sosial yang memberikan dampak negatif. Apalagi mahasiswa semester tiga ini, mahasiswa yang terkena Covid-19 yang berdampak pada, tekanan mental, overthinking, dan susah tidur,” papar Ahmad Imamudin dosen pengampu mata kuliah teknik wawancara dan reportase.
Dengan menghadirkan Harrista Adianti M.Psi., seorang Psikolog di RSUD KRT Setdjonegoro Wonosobo dan Aga Fitra Safawi selaku Duta Genre Nasional tahun 2018 kegiatan dilaksanakan secara offline maupun online melelui zoom meeting dan youtube live.
“Pada masa sekarang ini isu kesehatan mental perlu diangkat sebagai suatu event, untuk mendukung mahasiswa atau pun generasi muda agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Dengan diangkatnya tema ini menjadikan mahasiswa yang tahan banting dan tidak baperan,” papar Harrista saat materi.
Menurut Harrista menambahkan, terhitung sejak pandemi covid-19 pengunjung klinik psikologi naik mejadi dua kali lipat dibanding dengan masa sebelum pandemi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan berinteraksi dengan orang lain, kebanyakan mereka mererasa kurang bersosialisasi sehingga timbulah rasa cemas, bosan, dan letih mental dalam menghadapi pandemi ini.
Eka, salah satu peserta kegiatan turut memberikan apresiasi, karena acara tersebut membantu mahasiswa untuk menemukan jati diri, mengerti akan dampak media sosial untuk masa depan dan betapa pentingnya kesehatan mental untuk diri sendiri.
“Acara ini sangat menarik karena tema yang diangkat juga menarik, ditambah narasumbernya juga bagus dan dari setting tempatnya juga bagus. Kita jadi tahu bahwa mahasiswa KPI ada hal kreatif yang ditunjukkan seperti pionir untuk kegiatan yang lebih baik,” kata Eka salah satu peserta.
Rencananya, acara semacam ini akan diadakan setiap tahun guna mendukung mahasiswa untuk lebih kreatif dan berani menyuarakan apa yang mereka pikirkan. Dosen pengampu matakuliah teknik wawancara dan teleportase sendiri berharap akan ada awal yang baik dari pihak universitas untuk mewadahi mahasiswanya dalam berekspresi kedepannya.
Reporter 1. Nurul Istianah 2. Aisyafa Laila Handayani (SQ)