
SQPers – Sekitar pukul 16.30 WIB hari rabu tanggal 9 februari 2022 67 orang yang di tahan polres purworejo akhirnya berhasil kembali ke desa Wadas 67 orang itu diantaranya , 60 warga (13 diantaranya anak-anak), 5 solidaritas, 1 LBH Yogyakarta dan 1 seniman (yayak).
Dari data tersebut terdapat beberapa anak-anak jika kita ditinjau dari segi hukum pasal 15 UU perlindungan anak, bunyi pasal tersebut diantaranya setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari pelibatan dalam kerusuhan sosial, pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dengan demikian berartai para apparat penegak hukum telah mengabaikan hak-hak anak tersebut.
Dengan menindaklanjuti kasus di Desa Wadas PC PMII Wonosobo mendukung penuh segala bentuk perjuangan warga wadas dalam mempertahankan ruang hidup mereka dari kesewenenang-wenangan pemerintah.
Salah satu hasil rekomendasi Muktamar NU 34 juga memutuskan haram hukumnya negara merampas tanah rakyat, hal ini juga di sampaikan DR KH Ghofur Maimun zubair selaku ketua komisi bahtsul Masail Ad-diniyaj Al-waqiah Muktamar NU yang mengatakan tanah Yang sudah dikelola rakyat selama bertahun-tahun baik melalui iqhtho’ (retribusi lahan) atau ihya’(pengelolaan lahan) maka pemerintah haram mengambil tanah tersebut dan konflik Wadas merupkan bagian dari konflik sengketa tanah.
PMII wonosobo juga siap bersolidaritas bersama warga wadas dalam situasi dan kondisi apapun dalam mempertahnkan ruang hidupnya, dengan demikian atas nama hak dan untuk hidup dengan aman tanpa kekrasan warga wadas yang sejak awal konsisten untuk menjaga kelestarian alam dan menolak pertambangan batuan andesit di Desa Wadas.
PC PMII Wonosobo Mendesak Gubernunr Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kapolda Jawa Tengaah untuk segera :
1.Menghentikan rencana pertambangan quarry di desa Wadas.
2.Menarik aparat kepolisian dari desa wadas serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi aparat terhadap warga wadas.
3.Mengusut tuntas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian di desa Wadas.
4.Meminta peran serta pengurus Pengurus Besar Nahdlotul Ulama untuk mendukung dan membantu perjuangan warga wadas.
Editor : NH/SQ