
Acara ini resmi dibuka oleh wakil dekan FSH yaitu Mutho’am dan dihadiri oleh civitas akademik yang merupakan perwakilan dari jajaran rektorat, jajaran dosen FSH, BEM universitas, HMP, UKM, dan mahasiswa FSH. Dalam sambutan pembukaan, Wakil Dekan FSH juga mengapresiasi tema yang diangkat oleh panitia dalam seminar ini.
“Kami dari dekan fakultas sangat mendukung acara ini dari awal hingga akhir nanti. Kalau lingkungan dan ekosistem baik, maka kehidupan juga akan menjadi lebih baik.”
Setelah acara dibuka, BEM FSH juga mengadakan seminar nasional yang bertemakan “Diskursus Ekologi dan Fiqih Lingkungan” yang disampaikan oleh dua pemateri yaitu Ngabidin serta Akhmad Mustangin yang merupakan dosen Universitas Sains Al-qur’an.
Menurut Anjasmara selaku ketua BEM FSH, tema ini sangat penting bagi mahasiswa, banyaknya krisis lingkungan yang terjadi saat ini terutama di daerah Wonosobo. Tiap program studi yang ada di FSH juga memiliki kaitan yang erat dengan lingkungan. Adapun yang membedakan peringatan Dies Natalis tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya adalah konsep.
“Dan tahun ini FSH memasuki usia ke-27 tahun. Saya berharap mahasiswa dapat mengambil nilai-nilai dalam seminar ini bahwa selain cinta kepada Allah dan sesama manusia, kita juga harus menumbuhkan cinta terhadap alam dan lingkungan sosial sekitar,” ujar Anjasmara saat diwawancarai.
Festival Syariah ini dilaksanakan selama 10 hari, dimulai pada tanggal 21-30 November 2022 mendatang. Berbagai rangkaian acara juga dipersiapkan, dimulai dengan pembukaan dan juga seminar nasional, dilanjutkan dengan bazar raya selama tiga hari, Syariah Futsall Cup pada hari Kamis, dan di hari Jum’at akan diadakan Event Creativity Mahasiswa serta Pemilihan Mas dan Mbak Syariah. Selain itu, ada pula Kegiatan Reboisasi dengan acara puncak yaitu FSH bersholawat. Persiapan acara ini dilakukan sekitar satu bulan dimulai dari bulan Oktober.
“Persiapan dalam acara Festival Syariah ini sekitar 1 bulanan, dimulai dari akhir Oktober. Adapun kendala untuk persiapan ini terdapat di kepanitiaan, karena kurangnya komunikasi secara langsung, membuat persiapan acara ini kurang matang. Saya berharap, mahasiswa dapat mengambil pelajaran dari seminar yang diadakan hari ini, agar mereka bisa berperan aktif dalam menjaga ekosistem lingkungan,” harap Abdul Rahman Faqih selaku ketua panitia.
Para peserta juga berantusias dalam acara pembukaan dan seminar kali ini, menurut mereka, dari dua materi yang disampaikan pada seminar sangat menarik dan sangat penting bagi mahasiswa.
“Materi sudah sangat bagus, dari rangkaian acara festival syariah ini yang paling saya nantikan adalah seminar nasional ini. Cuma saja kondisi didalam ruangan ketika seminar sedang berlangsung itu kurang terkontrol,” ujar Fatimatuzzahro mahasiswa prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir semester 5.