Oleh: Prince Musi

Dari Ibnu ‘Umar radliallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang
dipimpinnya.
Imam adalah pemimpin yang pasti akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami
adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas istri dan keluarganya.

Kepemimpinan merupakan suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk “memimpin” atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi.

Banyak orang mengira keterampilan hanya wajib di miliki oleh seorang pemimpin atau imam saja, padahal di sadari atau tidak kita semua adalah seorang pemimpin, setidaknya untuk diri kita sendiri. Seperti telah di uraiakan sebelumnya, hal ini bahkan sesuai dengan hadist Nabi.
Lebih lanjut, kepemimpinan seringkali di nilai sebagai sesuatu yang begitu berat. Memang benar adanya,
namun terkadang hal ini menyebabkan orang terlebih dahulu minder bahkan apatis dan putus asa terhadap kemampuan ini. Padahal begitu penting untuk tiap orang bisa memiliki kemampuan ini sehingga bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya lebih maksimal.
Lebih lanjut berikut sebuah syair kuno jepang mengungkapkan. “karena paku terlepas, tapal kuda lepas –
karena tapal kuda lepas, kuda tidak bisa lari kencang – karena kuda tidak bisa lari kencang, sang pembawa pesan terlambat – karena terlambat, pasukan kalah perang”.
Dari syair tersebut kita bisa menelaah bahwa hal terkecil seperti sebuah paku bisa sangat mempengaruhi
jalannya peperangan. Apalagi seorang manusia, yang memiliki lebih banyak kemampuan dan kapabiltas
dalam menentukan jalannya kehidupan.
Belum pasti setiap pemimpin memiliki keterampilan kepemimpinan, begitu banyak pemimpin daerah atau
rumah tangga bukannya memimpin rumah tangga atau daerahnya namun hanya berfoya-foya untuk dirinya sendiri, bahkan seorang pegawai pns biasa acapkali terlambat masuk kerja menunjukkan dia belum bisa memimpin dirinya sendiri.
Maka dari itu wajib bagi setiap orang untuk memiliki keterampilan kepemimpinan, setidaknya untuk
dirinya sendiri. Mengerti apa yang di butuhkan dirinya, mampu mengarahkan diri serta mencapai apa yang menjadi fokus dan tujuannya. Dan hal itu bisa di mulai dari hal remeh dan simple, seperti meletakkan sampah pada tempatnya, membayar iuran kas tepat waktu, hingga menjaga kebersihan dan kerapihan diri. Berangkat dari hal tersebut seseorang akan mampu memimpin dirinya sendiri hingga menguasai keterampilan kepemimpinan dengan seutuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *