Wonosobo—Korps sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) mengadakan Dies Natalis ke-33 pada 2 Juni 2023 di Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNSIQ, Wonosobo. Acara ini dimulai pukul 20.10 WIB dan dihadiri oleh 46 peserta termasuk tamu undangan dari BEM Fakultas dan perwakilan UKM dan UKK UNSIQ. Dies Natalis KSR PMI UNSIQ ke-33 mengangkat tema “Keharmonisan dan Kekeluargaan Dengan Sikap Kemanusiaan dan Kerelawanan”.
Rifli Aditya, ketua panitia Dies Natalis, dalam sambutannya menyampaikan tujuan peringatan Dies Natalis dalam rangka memperingati berdirinya KSR PMI UNSIQ yang tak lepas dari perjuangan bangkit dari vakum sekaligus wujud syukur keberadaan KSR PMI UNSIQ masih memberi hal positif kepada anggota dan orang sekitar.
“Hal ini menjadi pengingat kita bahwa dalam berdirinya KSR PMI UNSIQ tidak lepas dari namanya perjuangan, mulai dari berdiri, sempat vakum dan berdiri lagi. Termasuk rasa syukur kami masih bisa memberi hal positif untuk orang-orang sekitar. Terutama anggota,” kata Rifli.
Ketua BEM Universitas, Bagus Adi Saputro, turut mengucapkan selamat atas peringatan Dies Natalis serta menyampaikan pesan dan harapan kepada KSR PMI UNSIQ untuk dapat mengupayakan elaborasi antar UKM dan PMI Kabupaten Wonosobo serta konsisten dalam melakukan aktivitas kerelawanan demi kemanusiaan.
“Selamat atas peringatan Dies Natalis yang jatuh di bulan Juni. Hal ini bisa menjadi refleksi perjuangan di bulan kelahiran Pancasila. Semoga KSR PMI kedepannya bisa lebih konsisten dalam melakukan aktivitas kerelawanan dan mengupayakan elaborasi dengan UKM lain atau PMI Wonosobo,” jelas Bagus.
Tak hanya itu, Komandan KSR PMI UNSIQ, Dehli Syahri Sri, turut menceritakan timeline berdirinya KSR PMI UNSIQ mulai tahun 1989, terbentuk secara resmi tahun 1990 dan vakum sejak 2009 hingga aktif kembali di 2023.
“KSR PMI yang ada di Universitas kita ini berdiri di tahun 1989, mulai resmi berdiri di 1990 dan sempat vakum tahun 2009. Peringatan Dies Natalis ke-33 ini merupakan Dies Natalis pertama kali yang diperingati sejak vakum lama dari 2009,” terangnya.
Terakhir, Sumarno, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo secara langsung menyampaikan saran sekaligus mengajak relawan KSR PMI untuk berjuang atas nama kemanusiaan dan merapatkan barisan sekaligus tampil sebagai relawan BPBD.
“Kami titipkan perjuangan di pundak adik-adik sekalian, mari singsingkan lengan baju membantu atas nama kemanusiaan. Mari saling berembuk dan merapatkan barisan. KSR harus tampil sebagai relawan BPBD,” ujar Sumarno.
“Menolong itu dari yang terdekat, yang pertama. Tidak perlu pilih-pilih suku, ras dan agama. Semua sama di mata kemanusiaan,” sambungnya.
Sebelum berakhir, acara berlanjut dengan pembacaan Tahlil serta prosesi pemotongan tumpeng oleh Komandan KSR PMI kepada Sekretaris BPBD Wonosobo.

Pewarta: Anwar & Zida