Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo menggelar acara Wisuda ke-45 bagi lulusan program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana pada 22—23 Agustus, 2023 di GOR Drs. H. Poedjihardjo Kampus 2 UNSIQ.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) menjadi penyumbang lulusan terbanyak, dengan jumlah 422 mahasiswa. Dari ketujuh fakultas, acara wisuda yang pada tahun ini hanya dilaksanakan sekali di bulan Agustus, berhasil meluluskan sebanyak 1.294 wisudawan sekaligus menjadi wisuda dengan lulusan terbanyak sepanjang sejarah UNSIQ.
Setidaknya terdapat tiga perbedaan wisuda tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya. Pertama, wisuda hanya dilaksanakan satu tahun sekali, yakni pada bulan Agustus. Kedua, saat prosesi wisuda, Rektor hanya melantik wisudawan terbaik, selebihnya dilantik oleh para Dekan Fakultas masing-masing mahasiswa. Ketiga, prosesi wisuda tidak dilaksanakan dari mahasiswa satu fakultas secara urut hingga selesai, melainkan dengan cara melantik dua fakultas sekaligus secara bersamaan.
“Sebelumnya wisuda setiap tahun dilakukan dua kali, pada tahun ini hanya sekali, perbedaan pertama. Kedua, prosesi wisuda kita rubah, biasanya dilantik oleh Pak Rektor, tahun ini Rektor hanya melantik wisudawan terbaik. Selebihnya dilantik Dekan Fakultas. Ketiga, kalau sebelumnya wisudawan maju satu fakultas sampai selesai, tahun ini dua fakultas maju bersamaan sekaligus, biar waktunya lebih cepat,” terang Ngarifin Sidiq selaku Warek I.

Wakil Rektor I, Ngarifin Sidiq, mengatakan bahwa alumnus UNSIQ siap terjun ke masyarakat, melihat banyak dari lulusan tahun sebelumnya mampu bersaing di dunia kerja, serta memiliki karakter kuat berkat lingkungan santri dan pesantren yang membuat lulusan UNSIQ memiliki perbedaan dari lulusan kampus lainnya.
“Karakter itu dibentuk dari lingkungan pesantren. Di mana ciri khas UNSIQ lokasinya juga dikelilingi banyak pesantren,” kata Ngarifin.
“Di antaranya kemampuan berkomunikasi dengan baik di tengah masyarakat, kalau dilihat dengan kampus lain, tidak ada kampus yang sekitarnya ada pesantren sebanyak UNSIQ,” imbuhnya.
Dirinya mengaku ada kekurangan dalam penyelenggaraan wisuda tahun ini. Banyak durasi waktu yang terbuang, juga terdapat kendala pada lokasi, lahan parkir, dan transportasi yang menyebabkan kepadatan sebab acara. Dan kepada wisudawan tahun ini, ia berharap dalam satu tahun ke depan ingin melihat bagaimana lulusan UNSIQ berani mengimplementasikan ilmunya atau melanjutkan jenjang Pendidikan S2.
Lulu’atul Musyarofah, Sarjana Pendidikan Agama Islam, memberikan kesan memuaskan namun mencatat bahwa acara berlangsung terlalu lama dan tidak tepat waktu. Dia berpesan bahwa menjadi santri yang aktif di organisasi dan fokus kuliah menjadi salah satu cara untuk sukses. Harapannya, mahasiswa akan semakin cerdas sehingga kampus juga akan semakin maju.
“Dari saya, untuk diri sendiri dan mahasiswa harapannya semakin maju, lebih cerdas dan kampus bisa ikut maju dan terbangun kalau mahasiswanya cerdas,” pungkasnya.
Pewarta: Dhea, Nidy, Anwar
Dokumentasi: Riyadus, Toha
Penulis: Anwar