Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UNSIQ menggelar forum bertajuk “Musyawarah Sinkronisasi Program Kerja dan Gerakan Organisasi Akhir Periode Jabatan 2023” pada Sabtu, (30/9) di Gedung PCNU Ketinggring.
Forum musyawarah tersebut melibatkan seluruh pimpinan Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Menurut catatan, terdapat 52 delegasi dari 43 organisasi setingkat Universitas hingga Fakultas sampai Himpunan Program Studi dan UKM/UKK.
Presiden Mahasiswa, Bagus Adi Saputro, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rekoordinasi komunikasi Ormawa dilakukan sebagai langkah untuk memajukan kampus dan bagaimana BEM Fakultas perlu melihat gerak himpunan.
“Rekoordinasi komunikasi, kita berbicara tentang organisasi, memajukan kampus dan apa yang bisa kita lakukan. Bagaimana di situ kita harus memiliki sinergitas. BEM F perlu melihat apa gerak Himpunan, begitu juga UKM dan UKK,” kata Bagus.
Menurut Fatoni, DPM Komisi B yang membidangi Organisasi Mahasiswa menyebut bahwa Musyawarah sinkronisasi program kerja dan arah gerak Ormawa UNSIQ memiliki tiga tujuan, pertama sinkronisasi program kerja, kedua, penguatan dana kemahasiswaan dan terakhir perjuangan aspirasi mahasiswa.
“Sinkronisasi program kerja, implementasi dan solutif, harapannya saling mendukung dalam substansinya, dua, penguatan dana kemahasiswaan, sebagaimana yang disampaikan DPM saat rapat pagu, komitmen dalam pelaksanaan program, menentukan hak mahasiswa kepada pengelola anggaran, ketiga, perjuangan aspirasi mahasiswa. Seluruh Ormawa dapat bersuara, DPM menjadi jalur advokasi untuk mengawal aspirasi mahasiswa,” terang Fatoni.
Azif Nur Falaq selaku ketua DPM menyebut langkah yang harus ditempuh untuk sinkronisasi program kerja adalah analisis, visi, prioritas dan komitmen, terutama substansi yang dimiliki organisasi.
“Menuju visi yang dimiliki kampus, kita perlu melakukan sinkronisasi. Langkah yang harus kita tempuh, pertama analisis, prioritas, visi hingga program. Banyak dari himpunan yang tak berjalan semestinya sehingga visi tidak nyambung dengan program kerja yang dimiliki organisasinya. Kita harus bekerja dengan komitmen,” jelas Azif.

Alur Musyawarah Sinkronisasi dan Arah Gerak Ormawa terbagi dalam tiga sesi. Dimulai dari pemaparan prioritas program kerja BEM U dalam tiga bulan ke depan serta penguatan visi misi serta capaiannya, kemudian dilanjut dengan pemaparan program kerja Ormawa tingkat Fakultas, terakhir, terdapat forum bebas aspirasi, yakni berisi keluhan pimpinan Ormawa dari himpunan dan Fakultas kepada DPM serta penyampaian pandangan umum dari Presiden Mahasiswa terhadap serta membahas rencana tindak lanjut dari DPM.
Sebagai pengingat, Azif selaku ketua DPM menyampaikan agenda legislasi pengawalan perubahan peraturan rektor. Dirinya menegaskan hingga hari ini draf final peraturan rektor tentang gerak Ormawa sudah direvisi oleh DPM dan tinggal menunggu satu pertemuan terakhir untuk pengesahan.
“Kami sudah melakukan revisi terkait peraturan rektor, sekali pertemuan lagi kita membahas untuk pengesahan. Dewan Perwakilan Mahasiswa melakukan penyelarasan, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan sudah kita ajukan kembali kepada rektor,” terang Azif.
Dimas Restu, salah satu peserta yang juga menjadi Pimpinan BEM Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) menganggap musyawarah berjalan cukup kondusif. Ia menghadiri Musyawarah tersebut dengan alasan supaya mengetahui penyelarasan program kerja dengan harapan dapat menyeimbangkan agenda organisasi menjelang tiga bulan terakhir sebelum menjadi demisioner.
“Sebagai peserta, musyawarah berjalan kondusif. Tujuan lain, kami ingin melihat konsep sinkronisasi program kerja dan arah organisasi. Tujuannya dalam triwulan ini bisa dilakukan secara maksimal dan agenda-agenda selanjutnya bisa diteruskan oleh generasi organisasi setelahnya agar mereka juga tahu konsep,” tutup Restu.
Ketua DPM, Azif Nur Falaq berharap kepada organisasi supaya mampu melaksanakan program kerjanya dengan baik, serta nantinya di akhir periode dapat meninggalkan strategi yang diwariskan untuk pengurus organisasi mahasiswa setelahnya.
“Harapan saya adalah semua Ormawa bisa menyelesaikan program kerjanya dengan baik. Selain itu juga, adalah nantinya di akhir periode itu bisa meninggalkan strategi jangka panjang yang bisa diteruskan pengurus generasi selanjutnya,” tutur Azif.
Penulis: Rossihan Anwar