Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang ke-14, Himpunan Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMP IQT) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) mengadakan Talkshow dalam acara Gebyar Tafsir dengan tema “Jihad Melalui Media Sosial.” yang berlangsung di GOR kampus II UNSIQ pada Senin, 23 Oktober 2023.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT), anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir, serta mahasiswa dari berbagai program studi. “70% peserta dari Mahasiswa IQT dan 30% adalah dari mahasiswa umum”, ucap Khoirur Rijaal selaku Ketua Panitia.

Alasan pemilihan tema tersebut karena generasi Z setiap harinya dekat dengan media sosial seperti, tiktok, Instagram, dan Facebook. Sehingga banyak dari mereka yang mulutnya diam namun jarinya digunakan untuk menyebarkan berita hoax, ujaran kebencian, dan lainnya. “Jihad media sosial bertujuan agar kita dapat mengontrol ibu jari kita supaya tidak sembarangan dalam bermedsos”, imbuh Rijaal dalam wawancaranya.

Taufiqurrahman, Host dalam acara ini menyampaikan bahwa jihad berasal dari kata jahada yang berarti (bersungguh sungguh). Kesungguhan tersebut dapat mengantarkan manusia meraih predikat tertinggi manusia paripurna. Makna “jihad” adalah bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah. Taufiq menambahkan bahwa menurut pendapat sebagian ulama jihad dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek umum dan aspek khusus. Aspek umum mengandung arti bersungguh-sungguh melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sedangkan aspek khusus yaitu berjihad melalui media sosial.

SQPERS.COM

Pembicara pertama, Gus Yusuf  Chudlori menerangkan pandangan mengenai arti jihad yang diibaratkan sebagai kesungguh-sungguhan dalam belajar sebagaimana menuntut ilmu yang diibaratkan sebagai para syuhada yang senantiasa membela agama Ialam. Beliau menekankan pentingnya gadget sebagai senjata dalam menuntut ilmu jika digunakan dengan baik, namun gadget bisa menjadi sumber mudorot jika digunakan dengan salah. “Siapa yang menguasai hari ini, maka dia akan memberikan hukum jihad pada hari ini,” ujar Gus Yusuf.

Pembicara kedua, Habib Ahmad Bafaqih, menyampaikan pemahaman lebih lanjut tentang jihad sebagai kesungguhan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ia juga menjelaskan pentingnya jihad dalam konteks media sosial.

Menurut Habib Ahmad Bafaqih, jihad yang paling penting adalah jihad melawan diri sendiri, atau jihad nafs. Dakwah ilahiah merupakan misi utama, dan untuk memulainya, seseorang harus terlebih dahulu menjadi mulia dengan meninggalkan hal-hal yang tidak penting, menuntut ilmu agama, menjaga hubungan pertemanan, dan memahami filosofi sujud.

Sebagai penutup, beliau mengingatkan bahwa pemahaman bahasa dan budaya lokal sangat penting, dan siapa yang memahami bahasa kaum setempat akan terhindar dari kejelekan mereka.

Pewarta : Arif, Nidy, dan Intan
Penulis: Intan
Editor: Ifah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *