Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) periode 2024 mengadakan Pelantikan dan Seminar Nasional dengan tema “Gerakan Mahasiswa dan Determinasi Media Digital” di Aula Al-A’la UNSIQ pada Senin (25/3/24). Acara seminar diisi oleh 3 narasumber: Fahmi Hidayat (Kepala Diskominfo Wonosobo), Nur Khalik Ridwan (Penulis dan Intelektual NU), dan Mutho’am (Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UNSIQ).

Presiden Mahasiswa 2024, Dimas Restu Muhammad, menekankan tema ini diambil karena alasan pentingnya aktivisme mahasiswa yang berlandaskan Aswaja dengan melibatkan teknologi dalam gerakannya.

“Tujuan mengangkat tema ini agar dapat membangkitkan kesadaran dan pentingnya aktivisme mahasiswa yang seringkali dikaitkan dengan semangat keadilan, demokrasi, perubahan sosial yang berlandaskan ASWAJA. Di samping itu agar gerakan tetap ada dan meluas maka perlu adanya teknologi di dalamnya.”

Turut hadir Rektor UNSIQ, Zainal Sukawi, dan Demisioner Presiden Mahasiswa 2023, Bagus Adi Saputro, untuk melantik dan serah terima jabatan kepada BEM UNSIQ periode 2024 yang dinamai Kabinet Al Fatih ini.

“Kami menamai Kabinet Al-Fatih, yaitu menjadikan BEM UNSIQ 2024 sebagai fungsionaris eksekutif yang mampu menjadi katalisator terhadap percepatan kontribusi dan progresifitas kinerja,” terang Dimas Restu.

Terdapat total 47 pengurus BEM UNSIQ periode baru ini dengan 5 kementerian, meliputi: Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Budaya.

Ketua panitia, Indah Wahyu Ningrum, berharap agar BEM UNSIQ kali ini dapat menjalankan program kerjanya yang bermanfaat bagi mahasiswa.

“Semoga BEM UNSIQ Kabinet Al-Fatih ini bisa terus solid terus maju, terus juga bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan menjalankan program-program kerja yang bisa membantu teman-teman mahasiswa semua, dan bisa memegang janji dan juga sumpah yang sudah diucapkan kemarin.”

Dimas Restu juga menyampaikan harapannya, “harapan kami, nantinya BEM U bukan menjadi objek gerakan tetapi menjadi subjek terhadap gerakan mahasiswa UNSIQ dalam menghadapi era disrupsi dan percepatan kemajuan zaman.”

Penulis: Listiyaningsih Duwi Cahyani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *